Wali Santri dan Ponpes RJ Sepakat Berdamai

 

PilarNTBLoteng -Peristiwa aib yang menimpa salah seorang santriwati salah satu Ponpes yang ada di Lombok Tengah tampaknya kini mulai jelas kisah yang sebenarnya,dimana peristiwa tersebut rupanya terjadi di saat santriwati bernama sebut saja Bunga (18) warga Desa Gemel Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat tengah liburan dirumahnya.Dalam kaitan tersebut pihak keluarga Bunga yakni orang tuanya F juga sudah mengakuinya bahwa peristiwa tersebut di duga terjadi pada saat masa liburan berlangsung di rumahnya .Antara orangtua Bunga dan pihak pengasuh Ponpes tersebut telah berhasil dipertemukan oleh Kepala Desa Gemel Ramli setelah kejadian tersebut.’Kami sudah pertemukan orangtua Bunga dengan pengasuh Ponpes tersebut dan mereka saling berpelukan dan mereka juga sepakat untuk berdamai,karena orangtua Bunga menyadari bahwa ini adalah bagian dari minimnya pengawasan atau kelalaian dari pihak keluarga,” tutur Kades Gemel via Ponselnya kemarin.

Jika di lihat dari ketatnya sistem pengawasan di Ponpes tersebut memang kecil kemunkian peristiwa aib itu akan terjadi di area ponpes. Terkait dengan peristiwa tersebut beberapa awak media pun sempat turun ke Ponpes dimaksud guna melihat secara langsung lokasi Ponpes tersebut,dan memang benar selain pengawasan ketat secara manual juga Ponpes tersebut dilengkapi dengan CC TV yang fungsinya untuk merekam segala bentuk kegiatan Santri yang ada di sana.
Selain itu letak dan Lokasi Ponpes tersebut berada di tengah perkampungan warga .

Akan halnya dengan sejumlah Wali Santri yang kemarin mendatangi Ponpes tersebut untuk menjenguk putra putrinya meminta agar persoalan yang mereka sebut ujian bagi Ponpes untuk tidak di besar-besarkan lagi karena kedua belah pihak antara Ponpes dan keluarga santriwati telah berdamai.

” Kita anggap ini adalah sebuah ujian agar kita semua lebih waspada dan kami yakin dengan ini semua akan ada hikmahnya,” ucap pimpinan Ponpes tersebut .Selain itu dia juga menyampaikan beberapa hal termasuk akan dibangunnya ruang belajar bagi santri karena selama ini para santri justeru bersekolah di yayasan lain yang lokasinya cukup jauh ,namun berasrama di Ponpes yang di kelolanya saat ini . Terlebih lagi jadwal kegiatan di Ponpes tersebut cukup padat mulai dari sore hari hingga malamnya.

Dia berharap agar pemerintah dalam hal ini Kanmenag Lombok Tengah akan mempermudah Rekomendasi izin operasional dan segala bentuk perijinan yang akan dibutuhkan Ponpes tersebut. Dengan demikian pengawasan terhadap para santi menjadi terfokus di satu tempat.(Pilar02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *